Cerita Oma Koesno, Istri Mantan Ajudan Presiden Soekarno yang Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

Elizabeth, istri dari mantan Sersan Mayor CPM (Purn) Raden Koesno, yang merupakan mantan ajudan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno terancam angkat kaki dari rumah kontrakannya di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Selain terancam angkat kaki, Elizabeth atau yang akrab disapa Oma Koesno ini juga tengah sakit, dan terbaring lemah di kasur kontrakannya. Oma Koesno yang kini telah menginjak usia sepuh 93 tahun, tak memiliki uang membayar uang sewa kontrakannya, yang masa sewanya akan habis pada awal Juni 2021.

Cucu Oma Koesno, Roland Anzioano, mengatakan, dahulu Oma Koesno memiliki rumah di kawasan Pondok Gede. Namun, rumah tersebut telah dijual untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Sejak saat itu lah, Oma Koesno mengontrak rumah di kawasan Cimanggis, Kota Depok, dengan harga Rp 25 juta pertahun. “Iya sewa kontrakan kita mau habis. Kami di sini kan tadinya sempat dibantu dermawan, biaya sewa setahun Rp 25 juta an. Nah bulan depan habis,” ujar Roland di lokasi, Rabu (26/5/2021).

Roland juga mengatakan, pemilik rumah kontrakan tersebut juga berdalih bahwa rumahnya akan ditempati oleh sang anak. “Iya pemilik rumah tidak mau diperpanjang (sewa) karena ini bangunannya sudah terlalu tua dan mau ditempatin sama anaknya. Mungkin karena kita juga belum ada kepastian mau diperpanjang atau enggaknya,” jelasnya. Lebih lanjut, Roland berujar kondisi kehidupannya menjadi semakin sulit, setelah dirinya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), imbas pandemi Covid 19.

“Saya sama istri kena PHK jadi enggak punya uang untuk membayar kontrakan. Ya saya tidak berani untuk mengatakan diperpanjang. Saya cuma bilang kepada pemilik rumah, sampai saat ini kita belum tahu,” bebernya. Terakhir,Roland berujar dirinya hanya berharap ada bantuan dari seorang dermawan untuk menyelesaikan persoalan tempat tinggal. “Oma sampai kemarin tensinya sempat tinggi, mungkin kepikiran, stres karena bingung, takut enggak tahu mau kemana karena kita tidak ada saudara juga disini. Oma anaknya cuma satu jadi kita tidak banyak saudara,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *