Tubuh manusia mengalami metabolisme atau reaksi kimia di dalam tubuh. Menurut , metabolisme adalah pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia. Proses tersebut meliputi pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan.
Dalam proses metabolisme, tubuh akan menggunakan energi yang diperoleh dari makanan dan minuman. Energi tersebut berguna untuk mengontrol sirkulasi darah, kondisi pikiran di otak, mengontrol sistem imun, dan banyak manfaat lainnya. Sehingga, metabolisme yang lancar sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak rangkuman materi tentang metabolisme pada tubuh manusia berikut ini. Metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh sumber energi yang ktia peroleh dari makanan dan minuman. Enzim enzim di dalam tubuh terlibat dalam proses reaksi fisika dan kimia, dikutip dari .
Sehingga, makanan dapat menghasilkan energi untuk tubuh. Proses metabolisme termasuk proses penting yang bertugas mengonversi makanan untuk menyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat. Setelah mengonversi bahan makanan tersebut, metabolisme dalam tubuh manusia menuju tingkat kedua yaitu mengeliminasi bahan makanan menjadi limbah metabolis.
Menurut laman kesehatan Queensland, , metabolisme adalah proses kimia kompleks yang digunakan tubuh manusia untuk menjalankan fungsi normal dan mempertahankan hidup. Proses tersebut termasuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi, serta membangun dan memperbaiki tubuh manusia. Ribuan reaksi kimia terjadi di dalam tubuh untuk menjaga sel tetap sehat, berkembang, dan berfungsi.
Kemudian, tubuh juga memerlukan nutrisi penting, termasuk energi (kilojoule), yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Jumlah energi yang dibakar oleh tubuh manusia dipengaruhi oleh metabolisme pada waktu tertentu. Katabolisme adalah proses pembakaran kalori dari makanan dan minuman.
Zat zat dalam makanan dan minuman kemudian diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana melalui pelepasan energi. Energi yang dihasilkan pada proses katabolisme misalnya protein yang diubah menjadi asam amino. Kemudian, ada juga karbohidrat yang menjadi glukosa, dan lemak yang menjadi asam lemak.
Kumpulan zat tersebut akan disalurkan ke sel sel tubuh melalui darah ke seluruh tubuh, sehingga dapat tersalurkan menjadi energi. Anabolisme adalah proses di mana energi digunakan untuk fungsi tubuh, termasuk untuk menumbuhkan dan memperbaiki sel sel dalam tubuh manusia. Energi yang digunakan oleh tubuh manusia juga berfungsi untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak, sehingga menghasilkan berbagai hormon.
Sehingga, tubuh akan menyimpan lebih banyak energi dalam jaringan lemak apabila seseorang mengomsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang banyak. Menurut , terdapat 10 faktor yang mempengaruhi metabolisme tubuh manusia. Adapun 10 faktor tersebut sebagai berikut.
Massa otot atau jumlah jaringan otot di tubuh manusia mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Otot membutuhkan lebih banyak energi daripada jumlah yang dibutuhkan oleh lemak. Jadi, semakin banyak jaringan otot yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh orang tersebut.
Melakukan latihan ketahanan otot merupakan cara efektif mempertahankan massa otot. Usia juga mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Seiring bertambahnya usia, tingkat metabolisme manusia umumnya mulai melambat.
Hal ini dikarenakan hilangnya jaringan otot. Termasuk juga adanya perubahan proses hormonal dan neurologis. Ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.
Seseorang yang memiliki tubuh lebih besar cenderung memiliki proses metabolisme yang lebih cepat karena organ dan volume cairan tubuh mereka lebih besar. Hal itu disebabkan oleh angka Basal Metabolic Rate (BMR) atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh yang lebih besar daripada orang bertubuh kecil. Laki laki dan perempuan memiliki fisik yan berbeda.
Hal ini mempengaruhi proses metabolisme mereka. Pria umumnya memiliki metabolisme yang lebih cepat daripada wanita. Faktor genetik juga dapat menyebabkan perbedaan proses cepat lambatnya metabolisme.
Beberapa keluarga memiliki Basal Metabolic Rate (BMR) atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh yang lebih cepat daripada yang lain. Sementara orang yang memiliki kelainan genetik yang juga mempengaruhi metabolisme. Melakukan aktivitas fisik dapat mempercepat proses metabolisme.
Olahraga dapat meningkatkan massa otot dan meningkatkan proses pembakaran kilojoule lebih cepat, bahkan saat istirahat. Selain faktor genetik, faktor hormon dalam tubuh manusia juga mempengaruhi proses metabolisme. Ketidakseimbangan hormon seperti hipo & hipertiroidisme dapat menyebabkan metabolisme terhambat.
Faktor lingkungan dapat diamati dari temperatur suhu sekitar. Perubahan lingkungan seperti peningkatan temperature menjadi panas atau dingin memaksa tubuh seseorang bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu normal. Selain itu, tingkatan suhu tubuh juga dapat meningkatkan BMR atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.
Mengonsumsi obat obatan juga memberikan pengaruh terhadap proses metabolisme tubuh. Misalnya, kafein dan nikotin dapat meningkatkan BMR. Sementara obat obatan seperti antidepresan dan steroid dapat meningkatkan penambahan berat badan, terlepas dari makanan dengan jenis tertentu.
Pola makan dapat mengubah jalannya proses metabolisme di dalam tubuh. Makanan yang dikonsumi seseorang dengan jarak waktu dekat, dapat mengubah metabolisme tubuh. Selain itu, jenis makanan dan cara makan juga memiliki pengaruh besar pada BMR atau jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh seseorang.
1. Mengonsumsi makanan berprotein. 2. Sarapan tepat waktu. 3. Makan makanan yang mengandung serat.
4. Melakukan olahraga angkat beban. 5. Mengonsumsi teh hijau. 6. Tidur yang berkualitas.
7. Minum kopi secara teratur. 8. Minum air mineral yang cukup. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.